Frans Rumbino atau yang lebih dikenal dengan nama Frans Sisir...,Kemampuan Frans bermusik dengan sisir dan plastik terbilang unik. Prosesnya pun tak kalah menarik. Kendati sejak kecil su-dah ditinggalkan orangtuanya, Frans kecil tak kehilangan keceriaan. Frans suka meniup daun atau kulit kerang, mendendangkan lagu-lagu kampung, seperti Apuse, dll.
Dari kebiasaan meniup daun dan kerang itu, secara tak sengaja Frans bereksplorasi dengan sisir dan kantong plastic sebagai alat musik nya. Ceritanya, sebagai Putra Biak, Frans ingin mendukung kesebelasan kesayangannya, PSB Biak, ketika ada pertandingan sepak bola dalam Pekan Olahraga Daerah (Porda) di Jayapura. Namun, karena kala itu hanya ada sisir dan kantong plastik, Frans memanfaatkan kedua benda tersebut untuk menyemangati kesebelasan kesayangannya. Tak disangka, dari situlah ia mulai menyukai dan mendalaminya hingga dapat memainkannya dengan piawai.
“Awalnya cuma coba-coba saja meniup sisir yang saya bungkus dengan kantong plastik kresek,” ujar Frans. Semula, suaranya lurus ¨tet..tet ...tet...¨ saja. Dari situlah keluar ide untuk dipakai bermusik. Ia pun terus melatih kemampuannya meniup sisir. Mengasah talenta memang membutuhkan waktu yang lama.Awalnya tak mudah dan tidak berjalan mulus. Ia sering diolok-olok teman-temannya.
Tahun 2005 Frans mendapat kesempatan pelayanan di Amerika. Meski demikian, untuk mendapatkan visa ke Amrik tidak mudah. Ketika staf kedubes AS menanyakan tujuannya ke Amerika, ia jawab bermain musik. Mereka heran. “Saya keluarkan sisir dan plastik lalu nyanyi Amazing Grace,” ujarnya. Terpukau dengan nada indah kreasi Frans, mereka pun memberinya visa untuk 5 tahun!
Temukan informasi lebih lengkap seputar alat musik